Arsip Blog

Selasa, 31 Desember 2019

Berdamai dengan diri sendiri

Kepada takdir yang mengajarkan ilmu dengan ikhlasnya..

Selalu saja mengeluarkan doktrin bahwa ia yang paling paham dengan perasaan.
Kita tak pernah bisa menyangkal hujan yang berisik
menantangnya karena merasa terusik.

eskpetasi tidak sesuai dengan realita; arti dari masalah
Masalah akan selalu melingkar dalam narasi hidup meliputi tubuh mungil... yang enggan jauh dari masalah.

Aku yang belajar........
Yang patah tumbuh
Yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati
Adat pasat berturun naik

untuk jiwa dan raga yang masih tegar dan kuat.
Memikul rasa sedih dan kecewa..

Tidak ada yang meminta seperti ini.

Dan juga kepada aksara
yang telah menjadi ekspresi jiwa yang tidak dapat dituturkan.

terima kasih

Terlepas apapun terjadi...
merangkum 365 hari
2019 mengajarkanku berdamai pada diri sendiri, mereka, dan rasa sakit...

Senin, 16 Desember 2019

Indonesia Negeri 'Kaya' yang Miskin


Indonesia merdeka pada Jumat, 17 Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Ir. Soekarno sebagai presiden pertama negara Indonesia, dengan di dampingi Drs. Mohammad Hatta wakil presiden negara Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta pusat. Indonesia dikenal Sejak jaman dahulu  sebagai negara memiliki kekayaan yang luar biasa memiliki 724 bahasa, 17.504 pulau, 1.340 suku bangsa.
Selain itu, Indonesia kaya akan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang menyebabkan penjajah masuk ke Indonesia kalai itu karena Sumber Daya Alam yang berlimpah yang dimiliki Indonesia, Hal ini menjadi alasan Indonesia dijajah oleh Portugis, Spanyol, Belanda, dan Jepang pada dahulu kala. Indonesia sebagai negara kepulauan memang memiliki sumber daya alam yang begitu luar biasa melimpah. Namun timbul pertanyaan menyinkronkan dengan keadaan Indonesia saat ini, yaitu pertanyaan 'Ada apa dengan Indonesia?'
Kekayaan alam Indonesia yang berlimpah dapat menjadi sektor yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara maju namun kekayaan alam Indonesia dinikmati oleh  investor asing. Investor asing masuk di Indonesia pada awal orde baru untuk menurunkan laju inflasi yang terjadi, namun hal ini hanya menguntungkan Indonesia sedikit dibandingkan keuntungan investor asing tersendiri. Hal ini sangat disayangkan yang seharusnya semua hal tersebut menjadi keunggulan Indonesia namun menjadi titik kelemahan bangsaku tercinta.
Indonesia Negeri yang Kaya! Bagaimana dengan penduduknya?
Membahas tentang penduduk mencangkup dengan aspek Sumber Daya Manusia (SDM) Penduduk Indonesia sebanyak 230 juta jiwa yang menjadikan pada posisi ke empat negara penduduk terbanyak di dunia. Hal ini seharusnya dapat menjadi keunggulan di Indonesia seperti hal-Nya yang dilakukan oleh Amerika Serikat yang mempunyai SDM yang unggul dan menjadikannya menjadi power country yang memanfaatkan segala keunggulan yang ada dinegaranya sebagai negara adidaya. Jika dibayangkan 230 juta jiwa penduduk Indonesia memiliki kualitas, keunggulan seperti Negara Amerika Serikat tidak dipungkiri untuk Indonesia menjadi Negara maju bahkan adikuasa yang akan menyaingi Amerika.
Menurut Tambunan (2015), Indonesia kaya akan sumber daya alam namun miskin akan sumber daya manusia. Konflik yang harus diselesaikan dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia sangat banyak, namun yang menjadi permasalahan yang terbesar adalah ekonomi (menyangkut tentang kemiskinan), pendidikan dan pengetahuan serta hukum yang belum terlaksana. Memanfaatkan sumber daya alam adalah tindakan yang sangat kreatif ,namun yang menjadi masalah adalah masyarakat tidak mengetahui cara pemanfaatan sumber daya alam yang lestari. Harga kayu yang tinggi membuat masyarakat mengambil langkah untuk menebang pohon-pohon yang berada di hutan daerah mereka tinggal untuk mereka jual dan bahkan mereka mengizinkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk menebang habis pohon-pohon hanya dengan bayaran yang tidak seimbang. Penduduk Indonesia belum mampu untuk mengolah kekayaannya dengan optimal dan merata, hal ini berkaitan pada pemimpin- pemimpin Indonesia yang belum mampu mengarahkan dengan sebaik-sebaiknya pengolahan kekayaan-kekayaan Indonesia yang mampu membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Pendidikan pendudukan Indonesia pun masih rendah. Menurut Tambunan (2015) masyarakat pedesaan tidak mempunyai pendidikan yang layak, tidak mempunyai pengetahuan akan betapa pentingnya sumber daya alam tersebut, dan juga tidak mempunyai pengetahuan untuk mengolah sumber daya alam yang baik sehingga mereka tidak menyadari bahwa banyak hal di sekitar mereka yang bisa menjadi uang tanpa merusak alam yang begitu sempurna tersebut.
Hasil pertanian masyarakat sangat sedikit bahkan untuk memenuhi kebutuhan mereka tidak cukup. Hal ini disebabkan masyarakat tidak mempunyai pengetahuan, tidak mempunyai kemampuan atau skill dalam bertani yang baik, efektif maupun efisien. Sungai yang mengalirkan air terus menerus dapat menjadi sumber energi listrik bagi desa mereka, namun mereka tidak mempunyai pengetahuan akan hal tersebut sehingga tidak mampu menciptakan energi listrik yang mereka inginkan. Hamparan hutan yang sangat luas, sejuk dan indah, aliran air sungainya yang begitu jernih, keanekaragaman tumbuhan serta satwanya seharusnya dapat mereka gunakan sebagai sumber keuangan dengan menjadikan tempat wisata, namun mereka tidak mempunyai pengetahuan dan tidak mampu mewujudkan hal tersebut. Sinar matahari yang sepanjang tahun yang seharusnya dapat menjadi sumber energi listrik bagi mereka, namun tidak dapat mereka gunakan karena tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan akan hal tersebut. Sisa hasil pertanian yang mereka buang menjadi sampah yang tidak berguna mereka buat, beserta dedaunan yang berjatuhan di lantai hutan yang sangat amat banyak, ternyata dapat digunakan sebagai energi biomassa seperti bioetanol. Bioetanol yang berasal dari tanaman pertanian seperti serasah jagung, sayur-sayuran seperti kol, ubi, beserta tanaman pertanian lainnya dan dari berbagai macam daun pepohonan dapat diolah menjadi sumber energi bioetanol yang sangat mahal. Hal tersebut seharusnya dapat membuat masyarakat pedesaan menjadi kaya akan keuangan serta pendidikan yang layak, namun mereka tidak mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk mewujudkan hal tersebut.
Pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan kebijakan untuk mendukung SDM yang unggul, namun sangat disayangkan mental korupsi Nepotisme, Kolusi, serta mental-mental untuk memperkaya diri, seakan sudah menggurita dan mendarah daging pada pemimpin negara ini yang sangat merugikan bangsa.
Hutang indonesia yang saat ini mencapai 4.915 Triliun merupakan bukti nyata tentang kegagalan negara dalam mengelola sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Walaupun sudah dieksploitasi ratusan tahun lamanya oleh bangsa asing yang menjajah Indonesia , sumber daya alam Indonesia seakan tidak ada habisnya sehingga negara lain masih berbondong-bondong menjadikan Indonesia sebagai santapan.
Sumber Daya Alam (SDA),Indonesia negeri kaya akan Sumber Daya Alam namun Indonesia tetap negara berkembang, Bagaimana hal demikian bisa terjadi? Jawabannya tidak lepas dari sejarah kelam masa lalu Indonesia.
Indonesia merupakan satu kepulauan dengan lebih dari 3000 pulau. Kesulitan pokok dalam menyelenggarakan pemerintah negara semacam itu diperparah oleh banyaknya suku bangsa, agama, dan keanekaan penghidupan di antara rakyatnya. Kejemuannya itu dipersatukan menjadi sayu kesatuan politik yang tunggal oleh pemerintahan belanda yang semakin meluas "Bhineka Tunggal Ika", motto negara Republik Indonesia telah menjadi satu tujuan nasional yang luas, dan sedemikian luas telah diterima sejak 20 tahun yang lalu, paling tidak dengan meluasnya bahasa nasional melalui satu sisten pendidikan nasional, yang mungkin merupakan sumbangan Soekarno yang paling besar (Ardnt, 1994)
Ardnt menjelaskan dalam buku Pembangunan Ekonomi Indonesia bahwasanya Kesalahan Sukarno yang terbesar terhadap rakyatnya adalah penolakannya khususnya pada tahun-tahun terakhir pemerintahannya, dalam menghadapi persoalan-persoalan ekonomi negara yang demikian kompleks, yang dirasionalkan dengan jampi-jampi yang melantunkan tentang "kekayaan" Indonesia Suatu pandangan bahwa Indonesia itu sebuah negara yang kaya" telah menjadi dongeng di luar negeri seperti halnya di dalam negeri. Tinggal ada 3 kenyataan yang kesemaannya bervariasi tingkat memperdayakannya, yaitu kesuburan tanah di Jawa, tumbuhan yang lebat dari hutan-hutan di Sumatera dan Kalimantan, dan sumber-sumber mineral negara tersebut.
Tentu saja, jenis tanah vulkanis Jawa sangat subur (meskipun banyak bagian pulau tersebut berbukit-bukit) dan kira-kira 150 tahun yang lalu, dengan penduduknya sekitar 5 juta orang, sudah semestinya ia merupakan masyarakat yang makmur menurut ukuran masyarakat petani tradisional. Saat ini jumlah penduduknya mendekati 80 juta orang, yang berkembang hampir 3% per tahun, dan tekanan penduduk terhadap tanah secara pasti mendekati satu situası Malthusian, dengan semakin meluasnya kekurangan gizi yang kronis. Dengan pengecualian atas beberapa wilayah, misalnya beberapa bagian dari Sumatera Utara, yang sering disebut "tanah seberang": kesuburannya kurang dibanding Jawa, keadaan tanah pulau tersebut dan hamnir seluruhnya menjadi hutan (tanpa investasi yang mahal mahal untuk membuka hutan dan memperbaiki mutunya).
Ardnt menilai Indonesia memang banyak memiliki sumber sumber mineral, khususnya industri minyak yang kaya dan produktif, dan baru 5% wilayah yang benar-benar telah disurvei yang secara pasti akan diketemukan lebih banyak lagi. Pada sisi lain, Indonesia kekurangan sumber galian yang sangat penting dari dua jenis barang tambang yang hingga saat ini merupakan dasar bagi pengembangan industri-yaitu besi dan Batubara.
Akan tetapi semuanya ini, masih berada di luar jangkauan. Sumber-sumber alam yang memesonakan bagi orang awam tersebut hannyalah merupakan bagian dari keseluruhan potensi pembangunan ekonomi. Meskipun sumber-sumber alam demikian baik dimiliki, khususnya dalam keadaan seperti di Indonesia, tetapi orang masih perlu memperhatikan pembangunan ekonomi yang hebat di Jepang untuk menyadari bahwa apa yang sesungguhnya masuk perhitungan bukanlah sumber alam saja akan tetapi pada sumber daya manusia dan modal buatan manusia, kegiatan berusaha dan keahlian rakyat serta persediaan modal produktif yang secara bertahap mereka kumpulkan melalui tabungan. Dari keduanya itu, yang tersebut terdahulu lebih bersifat fundamental. Jerman dan Rusia, dengan kelengkapan tenaga ahli mereka, hanya memerlukan 10 tahun untuk memulihkan kembali perekonomian mereka yang hancur karena perang. Indonesia yang merdeka, yang kekurangan tenaga ahli dan pengetahuan pada hampir segala bidang dan dengan satu warisan kebudayaan yang tidak selalu kondusif terhadap pembangunan ekonomi, selama 15 tahun salah urus, telah mengabaikan penghancuran sedemikian banyak modal yang dibuat oleh Belanda.
Selama pemerintahan mereka yang lama atas Hindia Timur. Belanda mengembangkan apa yang dalam hal tertentu dipandang sebagai sebuah model ekonomi kolonial. Mereka membuat perkebunan-perkebunan. jalan-jalan. jaringan kereta api, jaringan jaringan ini. prasarana umum, kota-kota besar dan kecil, dan bahkan membuat beberapa pabrik, khususnya pertenunan kain. Tetapi dalam mengerjakan semua ini Belanda mendapat bantuan sejumlah modal dari negara barat yang lain. Mereka memerintah daerah jajahan, mengurus pelayanannya, mengelola bidang usaha yang lebih besar, pabrik-pabrik dan perkebunan-perkebunan, mengisinya dengan tenaga profesional-lebih  200.000 orang Belanda. Bidang usaha yang berskala kecil, yakni perdagangan di kota-kota kecil dan di daerah-daerah pedesaan, sebagian besar berada di tangan orang-orang Cina dari seberang.
Ardnt juga mengkritik pedas bahwasanya sebagian besar orang Indonesia, tidak bersedia atau tidak berkeinginan untuk bekerja yang memerlukan ketrampilan yang lebih tinggi dan ketika memang tidak ada pendidikan maupun latihan untuk itu pemerintahan Belanda berakhir, hanya ada sejumlah kecil "orang pribumi yang mencapai pendidikan tinggi, dengan pengalaman di bidang administrasi perusahaan atau jabatan-jabatan keahlian. Ciri-ciri dasar keterbelakangan Indonesia yang demikian ini masih harus ditambah dengan akibat-akibat dan hampir satu generasi kekacauan perang dan politik Perekonomian hampir tidak pernah bangkit dari Depresi Besar tahun 1930-an yang ketika itu dipukul oleh politik "bumi hangus Belanda" pendudukan Jepang dan kehilangan pasar ekspor selama Perang Dunia II Hampir selama lima tahun sesudah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945 Pemerintah Belanda membebani Indonesia untuk yang terakhir kalinya melalui usaha-usaha mereka untuk membangun kembali pemerintahan kolonial dengan kekuatan senjata Tahun-tahun 1950-an merupakan tahun-tahun harapan bagi kestabilan politik dan pembangunan ekonomi Tetapi bersamaan waktunya tahun-tahun ini diselingi pula dengan pemberontakan pemberontakan dan detaan-pendentaan karena masih yang menggeser usaha-usaha keuangan Selama beberapa tahun. Sukarno berusaha menjaga keseimbangan antara kekuatan kekuatan antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan dari Angkatan darat dan Partai Komunis. Tetapi ketika kesulitan-kesulitan Angkatan Darat dan Partai Komunis bagi dirinya meningkat ia terbawa arus dan meningkat. ia terbawa arus dari 'demokrasi terpimpin' ke kediktatoran yang terang-terangan; dari pengusiran orang Belanda dan orang-orang Eropa, yang lain sampai ke avonturisme asing, kampanye Iran Barat dan "konfrontasi" dengan Malaysia; dan semakin bertambahnya kekuatan komunis di dalam dan di mana-mana. Pada buku Pembangunan Ekonomi Ini sangat jelas bahwasanya Indonesia dari dahulu kala mewariskan keadaan miskin dengan kekayaan yang berlimpah secara terus menerus dan susah untuk diperbaiki.
Indonesia dikenal Indonesia dikenal dengan negara gemah ripah loh jenawi kata Jong Java, negara yang kaya raya dengan sumber daya alam diibaratkan dalam lagu Koes Plus- Kolam Susu kutipan lirik "Tongkat kayu dan batu jadi tanaman" bertapa kayanya dan suburnya bumi khatulistiwa Indonesia ini. Indonesia Terkenal subur dan sebagai penghasil padi sudah sejak dulu kala. Lalu, Kenapa Pertanian Indonesia tidak maju?
Penyebab ketertinggalan pertanian di Indonesia berdasarkan fakta yang ada di lapangan,  antara lain; 1). infrastruktur pertanian yang terabaikan,  2). organisasi tani kurang berfungsi, 3). akses pada lembaga keuangan lemah, 4). investasi rendah, 5). akses pasar lemah, 6). Petani terpinggirkan,  7). kualitas SDM petani yang mayoritas rendah, dan 8). Sistem penyaluran dana program ketahanan pangan tidak transferan. Kedelapan masalah pokok yang menjadi hambatan Petani Indonesia berkualitas dan mampu bersaing dengan Negara-negara lain, merupakan tanggung jawab bersama yang harus di fasilitasi dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah dan oleh karenanya cegah semua bentuk penyelewengan dana program untuk ketahanan pangan (Slamet, 2015)
Pertanian di Indonesia dapat dikatakan sebagai roda penggerak perekonomian nasional. Selain menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pertanian juga sedang menjadi prioritas untuk ditingkatkan produktivitasnya.
Kondisi pertanian di Indonesia, kini terasa cukup memprihatinkan. Di mana Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris (negara yang maju pertaniannya), sekarang malah mengimpor makanan pokoknya dari negara lain. Bukan hanya beras tetapi hasil pertanian lain pun mengalami nasib yang demikian. Beras di impor ke Indonesia karena beras belum mencukupi kebutuhan penduduknya dimana penduduk Indonesia sebanyak 264 juta jiwa jumlah penduduk yang tidak terkendali, meskipun sudah ada program Keluarga Berencana dari pemerintah. Hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan pangan yang di produksi pangan Indonesia. Hal ini sesuai yang dengan "laju pertumbuhan penduduk seperti deret hitung, dan laju pertumbuhan pangan seperti deret ukur" (Malthus, 1978).
Pertanian Indonesia sekarang berkembang dengan baik. Masih ada beberapa faktor lagi yang membuat Indonesia harus mengimpor beberapa hasil pertanian utamanya beras, seperti lahan pertanian yang semakin sempit. Kemajuan teknologi dan merabaknya industri di Indonesia membuat pertanian yang menggunakan metode sederhana ini semakin memudar keberadaannya. Persawahan yang membentang luas di tiap daerah kini mulai terkikis tergantikan pabrik-pabrik yang mungkin kurang bersahabat dengan alam.
Indonesia belum mampu mengelola pertaniannya secara keseluruhan dan pemerataan perkembangan pertanian. Indonesia yang kurang mampu membeli teknologi yang canggih menyebabkan Indonesia masih tertinggal dalam sektor pertanian dari negara-negara lainnya. Indonesia memang telah mengoptimalkan mesin-mesing canggih yang diberikan oleh petani namun hal itu tidak merata, dan terjadi statistikasi petani kaya yang mampu membeli mesin canggih semakin kaya dan petani miskin semakin miskin.
Meskipun perkembangan pertanian di Indonesia memiliki prospek dan berjalan sangat baik hingga saat ini, bukan berarti tidak ada tantangan. Justru meningkatnya potensi pertanian tersebut, pemerintah maupun pelaku bidang pertanian harus lebih siap menghadapi tantangan di era dengan kemajuan teknologi informasi. Adapun beberapa tantangan itu di antaranya adalah pembangunan sumber daya manusia di sektor pertanian. Untuk menyejahterakan petani, pemerintah pun menggalakkan program kredit usaha, koperasi dan asuransi bagi petan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari petani menjual hasil pertanian kepada tengkulak yang dirasa sangat merugikan. Namun pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Petani kita tertinggal dan terpinggirkan bahkan petani di identikkan dengan kemiskinan. Biro Pusat Statistik (BPS) per Maret 2011 masih ada 30.02 juta penduduk berada dalam kondisi miskin dengan komposisi penduduk miskin pedesaan sebanyak 18.97 juta jiwa dan 11.05 juta penduduk miskin perkotaan. Jumlah penduduk yang rentan miskin sebanyak 27 juta jiwa. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa lalu yang dijelaskan pada buku Pembangunan Ekonomi Indonesia bukan saja kurang memberdayakan  sektor pertanian keseluruhan. 
Pemerintah hendaknya meniru program pertanian di Jepang. Di sana, pemerintah menghargai para petaninya dengan memberikan kompensasi kepada mereka yang mau menggarap lahannya. Pemerintah juga perlu merumuskan teknologi baru dan menciptakan pangan alternatif, pemerintah harus membuat teknologi sendiri agar tidak lagi sebagai pemakai teknologi dari negara-negara lain juga sebagai pembuat teknologi.
Menurut Tambunan (2015) Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan sumber daya alam Indonesia, yaitu: Meningkatkan ilmu pengetahuan seluruh masyarakat cara pengelolaan sumber daya alam yang baik dan lestari, Kedua menyadarkan masyarakat bahwa banyak hal-hal di sekelilingnya yang bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan seperti pemanfaatan sampah pertanian yang dapat menjadi sumber bioetanol, sinar matahari, aliran sungai, angin dapat menjadi sumber energi listrik, ketiga memperkenalkan masyarakat hasil hutan non kayu yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti tanaman obat, pemanfaatan nira yang menjadi berbagai jenis gula, getah kemenyan, getah pinus, getah damar dan lain-lain, adapun yaitu memperkenalkan masyarakat pemanfaatan lahan pertanian yang maksimal seperti dengan sistem agroforestry dan lain-lain, yang diperlukan untuk memperketat pengawasan di lapangan oleh pemerintah terhadap pengelolaan sumber daya alam, dan pemerintah harus menjalankan hukum dengan baik tanpa pandang bulu dan lain-lain. Hal ini harus dioptimalkan untuk Indonesia menjadi negara yang maju.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan segala kekayaan yang ada belum memanfaatkan dengan optimal hal ini sangat disayangkan yang seharusnya menjadi keunggulan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ardnt, H.W. 1994.  Pembangunan Ekonomi Indonesia. Gadjah Mada University Pers. Yogyakarta
Malthus, Thomas. 1798. An Essay On The Principle Of Population. J. Johnson. Inggris
Tambunan,  Joel. 2015. Indonesia Kaya Akan Sumber Daya Alam namun Miskin Sumber Daya Manusia. Medan
Slamet, Suryana. 2015. Krisis Pangan: 8 Penyebab Pertanian Indonesia Teringgal. Magelang

Minggu, 01 Desember 2019

Prblm


Kepada Takdir yang mengajarkan ilmu dengan ikhlasnya

Masalah memang akan selau melingkar dalam narasi hidup meliputi tubuh kecil yang enggan jauh dari masalah

Aku yang belajar....
Yang patah tumbuh
Yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati

Mengajarkan-mengajarkan- mengajarkan tanpa henti

Kamis, 14 November 2019

14-11



Kepada tuan yang mengajarkanku.....
.... Bahwa ada kalanya rasa kasih tak terbalas dengan seharusnya
Ketika harapan tidak sesuai ekspetasi itu pengertian dari masalah.
Rasa yang iseng tumbuh.

Tuan yang sore hari ini mengeserkan kursinya menjauh dariku.

Sabtu, 07 September 2019



Setidaknya jemari kita pernah bersentuh, walau tak mengenggam
Setidaknya kita pernah jalan beriringan, walau pada akhirnya berbeda arah
Setidaknya mata kita pernah saling menatap, walau tak saling menetap
Setidaknya pernah saling sapa, walau kini canggung
Setidaknya aku pernah menjadi alasan tawamu
Setidaknya hati kita pernah terpaut dalan diam, walau pada akhirnya lepas tanpa kau mengetahui.

Biarlah perasaanku menjadi rahasia untukmu...

Minggu, 25 Agustus 2019

u s a i bagian terakhir

 Tiga minggu yang lalu kuputuskan untuk membuat cerita berjudul u s a i.
Sudah ada dua part kuselesaikan hari itu part pertama dan terakhir, anehkan. Dan sampai sekarang aku enggan melanjutkan part part berikutnya, perasaanku tergiring saat menulis.

Selamat membaca bagian terakhir dari cerita  u s a i.

                                                ⌛⌛⌛⌛⌛⌛⌛⌛
Aku belajar merelakan.

Mengiring hatiku yang perlahan mengikhlaskan bahwa kita telah u s a i
menerima bahwa tak ada lagi alasan untuk kembali bersama.
Akhirnya aku sadar.
Mendengar namamu, dan mengetahui kau telah bahagia bersama dia.
Aku tidak lagi menangis.
Semoga kau temukan dirimu yang sebenarnya.

dari ku
yang berfotosintesis karenamu.

•••

Hari ini akhirnya aku wisuda setelah lima tahun berkuliah.

Sangat bersyukur atas segala nikmat.

Masalalu ada dan membuatku sekuat sebelumnya.

...

Aku merayakan ngilu dihati
yang entah untuk apa.
Karena sejatinya kita
sudah lama usai.
Happy wedding.

Aku menghadiri undanganmu.
Hotel berbintang lima, dekor yang sangat menawan membuatku tercengah. Aku mengerti sesukses apa engkau saat ini, tak membuat ku heran karena kau memang laki-laki terhebat yang pernah kukenal.

Aku naik kepelaminan menyalami mu mengatakan selamat kau hanya tersenyum. Mengarah ke Adikmu, entah mengapa wajahnya terlihat sedih saat melihatku, ku tebak sepertinya ia mengetahui perasaanku.

Harusnya aku. Kataku dalam hati

Ku tarik nafas didalam sambil memegang piring, aku melihatmu dipelaminan.

Sampai saat matamu dan mataku bertemu.
"Oh tuhan dia suaminya orang lain"

Sampai saat aku mencari Yura untuk pamit dan bertemu Om rendi.

"Zia pantas dapat yang baik karena zia baik, om tunggu undangan Zia"
Aku tersenyum tanpa mengatakan sepata kata.

Yura mengantarku "Ada banyak hal tak terduga dalam hidup kak"

Kujawab "Iya"

"Yura berharap kaka selalu bahagia"

"Aamiin"

Sampai saat aku sudah ingin masuk dalam mobil "Kak Nikol berterima kasih kaka telah hadir"

"Ohaha Jelas don hadir"

"Juga beterima kasih pernah mengenal kaka"

...

Agustus 2020

Aku bertemunya siang ini,

Seperti biasanya aku selalu saja dicafe saat istirahat makan siang. Cafe ini cukup luas terdiri dari 2 lantai, dekorasi monokrom membuatku betah. Aku selalu bersama capucino,pulpen dan buku dihadapanku, menulis kata-kata yang tidak pernah kupublikasikan.

Saat mataku fokus kepada pena ada yang jalan mengarah padaku, aku kira mas pelayan yang biasa menanyakan "Mau dessert apa". Saat langkah kaki itu berhenti aku spontan mengatakan "Tidak mas".

"Ini Nikol"

Aku langsung melihat keatas. Iya benar Nikol.

Ia langsung duduk didepan ku tanpa kusuruh, ia mulai berbicara "Apa kabar" kujawab baik-baik saja. Ia bertanya kembali "Lagi kerja apa" aku menjawab dengan senyum "Yah seperti yang kamu lihat".

"Sudah tunangan?" tanyanya kembali sambil matanya mengarah kepada jari manisku yang dibaluti cincin.

"Inikan cincin lama" jawabku. Aku pakai cincin ini mulai dar smp, saat pacaran dengannya aku juga pakai, yah dia memang melupakanku.

"Dia bagaimana?" Aku sebenarnya bingung mendengarnya.

"Dia?"

"Hahaha yang memboncengmu setiap saat dulu"

Ini membuatku semakin bingung, dia yang mana.

Pak Yusuf kah?, Mas Gibran kah?, atau reno?

Akhir-akhir ini aku berlangganan ojek dengan pak Yusuf tapi kata katanya yang membocengku dulu

Mas gibran mungkin, saat akhir-akhir kuliah Reno tidak bisa lagi membocengku karena ia masuk berkuliah diluar kota jadinya Ibu Maemunah menyarter Mas Gibran tukang gojek yang aku bayar setiap bulannya.

Atau Reno saat 2017 saat itu Reno selalu mengantarku. Nikol mulai sibuk saat itu, apalagi saat hubungan dengannya hancur, Reno lah yang mengantarku selalu. Dia nganggur satu tahun karena tidak lulus di PTN yang dia inginkan saat itu.

Jadi yang memboncengku saat kapan?

"Dulunya kapan?" Tanyaku kepada nikol.

"2017an lah"

"Bukan kamu yang pastinya" entah kenapa aku menjawab seperti ini.

"Iya siapa?"

"Reno"

"Dimana dia?"

"Kuliah"

"Belum lulus?"

"Sudah semester lima sepertinya?"

"masih sama?"

"ah?"

"Masih pacaran?" tanyabya lebih jelas.

"Dia sepupuku, ponakan Ibu Maemunah"

Dia diam tak mengeluarkan pertanyaan lagi.

Mungkin sudah tak ada lagi yang ia ingin tanyakan.

Jam sudah menunjukan jam 12:30 setengah jam lagi sudah masuk kerja.

"Deluan yah, sudah mau habis waktunya" kataku sambil membereskan buku dan pulpen.

"Tunggu, ada lagi"

"Jadi Reno itu sepupu kamu?" tanyanya.

Aku kembali duduk.

"Iyaa"

"Kata teman aku pacar kamu"

"Dia salah berarti"

"Iya, itu dulu aku minta putus karena itu"

Hati ini sesak. "Salah paham berarti"

Dia senyum sambil menundukan kepala.

Ia menghela nafas.

"Aku sakit mendengarnya, kita usai sebab hanya salah pahammu, aku tidak ingin lagi mengiring diriku kepada perasaan itu. Sakit Nikola. Terima kasih karena pernah ada, harapanku kau selalu ada dimuka bumi ini dengan sehat selalu" kataku.

Aku pergi meninggalkan cafe dengan segala rasa yang mendiam dihati ini.

Dulu aku selalu berfikir kita adalah takdir

...

Untuk Nikola Tesla
Kau menyembuhkan kehilanganku,
dan kau pergi
aku kehilangan.
Benar mungkin kataku dulu
semesta mengirimmu sebagai guruku.

Terima kasih
dari cinta pertamamu:

Semogajadi ayah yang baik bagi anak-anakmu



Bekasi. Agustus 2019


Kamis, 13 Juni 2019

Rahasia SNMPTN

Saleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa disingkat SNMPTN maupun SNMPTN Premium adalah salah satu bentuk jalur seleksi penerimaan mahasiswa untuk memasuki perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia. sumber: wikipedia

SNMPTN adalah salah jalur seleksi yang menggunakan nilai rapor SMA semester 1-5.


SISTEM SNMPTN

Pada SNMPTN 2019 siswa boleh memilih Maksimal 2 PTN dan Maksimal 2 Prodi/Jurusan. Jadi kalian bisa memilih dua.
Dalam sistemnya apabila kalian lulus pada pilihan pertama maka berkas kalian tidak akan di proses pada pilihan kedua. Sebaliknya jika kalian tidak lulus pada PTN pertama maka berkas kalian diopor PTN pilihan kedua yang kalian daftari untuk dinilai.

Contoh: Pilihan pertama Universitas Indonesia Hukum 
               Pilihan kedua Universitas Gadjah Mada Akuntansi
               Berkas kamu  akan di Proses di proses pada pilihan pertama "UI".Misalnya kalian                   tidak lolos pada pilihan pertama kalian, maka berkas kamu akan di opor dan di                         proses di UGM.

RAHASIA SNMPTN

Lulus SNMPTN adalah masalah strategi dan keberuntungan kalian, ini dia beberapa faktor yang mempengaruhi kalian Lulus SNMPTN

1. Faktor Nilai
    Merupakan hasil pencapaian siswa selama lima semester selama bersekolah, 
    faktor nilai sangat mempengaruhi kelulusan kalian karena tidak semua siswa disekolah        kalian bisa mengikuti jalur SNMPTN.
    Nilai siswa-siswi sekolah yang akan disaring sesuai akreditas sekolah.

    • Akreditas A 40% terbaik di sekolahnya
    • Akreditas B 25% terbaik di sekolahnya
    • Akreditas C dan lainnya 5% terbaik di sekolahnya
    Contoh: Jika siswa disekolah kalian Jursan Mipa= 200 orang
                   dan siswa jurusan IPS= 100 orang Jumlah siswa kelas 12= 300 orang
                   Maka yang bisa mengikuti jalur SNMPTN
                   Jurusan Mipa= 100 orang dan Jurusan IPS= 75 orang. Ada 40% atau 175 orang                       yang berhak mendaftar jalur SNMPTN.

                  
2. Faktor Prestasi 
     Prestasi siswa akan mempengaruhi kelulusan, bagi kalian yang mempunyai prestasi.             dibidang akademik atau non akademik tingkat internasional, nasional, propinsi,                         kabupapaten/kota. Kalian bisa memasukan sertifikat pada pendaftaran SNMPTN.
     Sertifikat mempunyai poin tersendiri yang akan dipertimbangkan oleh PTN.


3. Faktor Indeks Sekolah
     merupakan nilai indeks sekolah pada PTN, masing masing PTN punya data indeks                 sekolah yang akan menjadi faktor penting penilian kelulusan siswa dari sekolah tersebut 
     Indeks Sekolah dapat dikategorikan beberapa poin:
1. Akreditas sekolah: A, B, C atau tanpa akreditas
2. Jenis program kelas: Reguler, Akselerasi, RBSI
3. Alumni: Merupakan sangat berpengaruh mulai dari kualitas Alumni,  IPK alumni (baik/buruknya)  dari PTN yang siswa akan daftar.
4. Siswa yang diterima tahun sebelumnya: semakin banyak siswa tahun lalu yang lulus di PTN bersangkutan akan membuat peluang kalian semakin baik.
5. Rekam Jejak sekolah kalian di PTN: Jika sekolah kalian mempunyai masalah pada PTN yang akan kalian daftar  membuat kecilnya peluang.
6. Prestasi sekolah dalam lomba Internasional, nasional, propinsi, kabupaten/kota.


4. Faktor Daerah
    PTN akan mempertimbangkan siswa yang berasal dari daerah asal atau biasa disebut           Jatah Daerah. 


 Empat faktor ini sangat mempengaruhi kelulusan kalian, kalian harus mempunyai strategi untuk bisa lulus SNMPTN.

STRATEGI

Bagi kalian yang ingin lulus SNMPTN kalian harus memerhatikan nilai rapor kalian semester 1-5, Rata rata nilai kalian harus meningkat setiap semesternya.
Pada saat ingin mendaftar pilihan kalian harus rasional dengan nilai kalian. Contoh: Nilai kalian dari semester1-5 rata ratanya hanya 86 kalian mau ambil kedokteran UI sudah dipastikan kalian tidak akan lolos. 
Hal  yang bisa kalian buat gagal lolos SNMPTN adalah persaingan antara siswa disekolah kalian. Contoh: Siswa A mendaftar Teknik Kimia ITB dan Siswa B juga mendaftar  Teknik Kimia ITB. nilai siswa A lebih tinggi dan Siswa mempunyai sertifikat Juara lomba OSN, Maka siswa A akan lulus dan Siswa B tidak lulus karena nilai siswa A lebih tinggi dari siswa B.
Jadi buat kalian sebelum memilih jurusan SNMPTN kalian harus cari tahu dulu apakah ada teman disekolah kamu ingin jurusan yang sama. Apalagi siswa itu nilainya lebih tinggi daribkalian maka jika kalian ingin peluang SN kamu harus ganti jurusan.

Sesuaikan nilai kalian dengan pilihan kalian


Kalian harus juga memperhatikan daya tampung masing masinh jurusan, biasanya daya tampung universitas akan diupload ketika pendaftaran dibuka.

Contoh:
 1.  Siswa A=UNHAS Kedokteran Rata rata nilai rapor 90, dari SMA 17 Makassar, seritifkat prestasi tidak ada, Alumni tahun sebelumnya ada yang lulus nilai IPK bagus.
     Siswa B=UNHAS Kedokteran Rata Rata nilai rapor 90, dari SMA 10 Makassar, Serifikat olimpiade matematika kabupaten, tidak Alumni yang lulus sebelum sebelumnya.


Yang mana peluang lulusnya besar? Adalah Siswa A

2. Siswa A= UNHAS FKM Rata rata nilai Rapor 91, dari SMA 6 Makassar, sertifikat prestasi tidak ada, Alumni tahun sebelumnya ada yang lulus Nilai IPK bagus
   Siswa B= UNHAS Kedokteran Rata rata nilai rapor 96, dari SMA 6 Makassar, sertifikat prestasi tidak ada, Alumni tahun sebelumnya ada Nilai IPK buruk 

Maka, Siswa A akan lulus. Dan Siswa B kemungkinan besar tidak lulus dikarenakan faktor Alumni sebelumnya.


3. Siswa A= USU Kedokteran Rata rata nilai 95, dari SMA 15 Makassar, sertfikat olimpiade kebumian OSN, tidak alumni tahun sebelum sebelumnya
    Siswa B= UNHAS Kedokteran Rata rata nilai 95 daei SMA 15 Makassar, sertifikat Olimpiade Geografi OSN, Alumni sebelumnya ada nilai IPK buruk.


Kemungkinan siswa A akan tidak lolos disebabkan Faktor Daerah, dan siswa B mempunyai peluang lulus